Rabu, 11 Juli 2012

Eksotisme Biru di Kepulauan Seribu


Pagi itu ketika mentari belum membuka matanya, kami sudah berada di dermaga pelabuhan Muara angke, sembari duduk2 di warung2 kecil, kami menikmati secangkit kopi hangat dan makanan kecil yang memang tidak begitu lengkap yang tersedia di warung. Sesekali kulihat hembusan asap rokok yang kuhisap, terlihat begitu banyak mengepul karna udara pagi itu memang sangat dingin. Hampir semua pandangan kami tertuju pada bibir dermaga dan lautan yang luas. Salah satu dari anggota tim kami mulai bersuara, “Mungkin kita terlalu dini berada disini, Coba liat belum ada satu kapalpun yang merapat ke dermaga,.. padahal ane kan tadi lagi enak2nya tidur dirumah,.. Tak ada satupun suara yang menjawab pembicaraannya, Semua hanya sesekali saling menatap sambil menarik napas dalam.
Dari kejauhan kudengar gemuruh suara beberapa kapal laut yang menghampiri dermaga,. Kita semua berdiri dan mendekat ke tepi termaga. Tetapi setelah kami dekati ternyata itu kapal2 nelayan yang telah selesai mencari ikan pada malam hari. Tak lama kemudian datang lagi beberapa kapal2 penumpang yang salah satunya kapal penumpang tujuan muara angke – Pulau Tidung. Kapal itulah yang kami nanti, dan kami pun segera menaiki kapal tersebut, walau kami tau kapal tersebut masih agak lama berada di dermaga, seraya menunggu penumpang.
Setelah  kurang lebih 4 jam, terombang-ambing di atas laut, beberapa temanku ada yang mengalami mabuk laut, karena memang saat itu ombaknya cukup besar dan mungkin kondisi beberapa teman kurang Vit. Kuputuskan untuk mencari pelampung dan kubagikan kebeberapa orang yang kebetulan duduk di dek bagian atas dan posisinya dibelakang. Sempat ku dokumentasikan kondisi dikapal saat itu, 

Akhirnya kami sampai di tujuan kami, inilah tempat tujuan kami. Pulau Tidung, Pulau yang termasuk di dalam gugusan kepulauan Seribu ini sudah cukup terkenal akan keindahan pantai sekaligus isi lautnya. Terbagi atas dua pulau, Tidung Besar dan Tidung Kecil, kedua pulau ini disambungkan dengan sebuah jembatan penghubung diantaranya. Tidung Besar terbilang berpenduduk sedang, fasilitas yang ada di pulau ini sudah cukup lengkap, antara lain, kantor kelurahan, kantor polisi, puskesmas, sekolah, dermaga, masjid dan lain–lain. Pulau ini berpenghuni sekitar 4.000 jiwa penduduk, sedangkan Tidung Kecil terkenal masih jarang dihuni.


Betapa semua rasa lelah dan pusing di kepala serasa sirna di hempas sejuknya angin pantai, pikiranpun seperti amnesia terhadap semua masalah yang kami hadapin di kehidupan. Pulau tidung telah membius kami sehingga lupa bahwa kami sempat mengeluh ketika menunggu kapal, bahwa sebagian dari kami mengalami mabuk laut yang teramat sangat. Kami tak segan2 berfose seperti ABG yang Narsis, kami bercanda seperti pelawak yang ga Lucu,.. dan itu semua karna eksotisme pulau tidung yang Luar biasa,.
Siang harinya kami mencoba beraksi dengan penyewa perahu kecil menuju ketengah laut dan pelemparkan umpan2 pancing ke dasar laut, dan hasilnya liat ajah :


Setelah sesampainya di tempat penginapan, sambutan air kelapa muda menyegarkan rasa haus setelah memancing ikan. Seruputan air degan menyegarkan dan menghilangkan rasa lelah setelah berada seharian di tengah laut.
Fasititas penginapan yang kami ambil cukup lengkap, kami menyewa sebuah rumah dengan satu kamar tidur, dua tempat tidur double bed. Rumah ini memiliki tiga ruangan, dengan fasilitas kulkas, televisi , kamar mandi, serta air minum gratis.
Beragam harga penginapan di sini ditawarkan, losmen, homestay, atau sewa rumah. Penginapan alternatif, yaitu tinggal bersama penduduk setempat, jauh lebih murah dan Anda bisa berintereaksi langsung merasakan kesederhanaan serta keramahan para penduduk Pulau Tidung. Begitu banyak pilihan, tak usah bingung, dan Mulai dengan biaya yang murah meriah hingga berfasilitas lengkap dan nyaman, kirasan harga penginapan pun beragam mulai dari Rp 75-300 ribu permalam, Anda tinggal memilihnya.
Setelah cukup beristirahat, kami semua bersiap untuk melanjutkan petualang menjelajah keindahan yang tersembunyi dibalik air laut yang tenang, lautan Tidung. Kembali bersepeda santai menyisiri pemukiman penduduk menuju tempat penyewaan peralatan snorkeling.
Sensasi Snorkeling
Kapal perahu kayu bermesin pun melaju kembali meluncur menuju kepulauan Tidung kecil, tempat yang banyak dikunjungi para wisatawan untuk bersnorkeling, terkenal karena spot yang sangat menarik.
Brrrr….Bluurrr…saya pun langsung menyeburkan diri ke laut tidung, dengan peralatan snorkeling lengkap. Tak sabar melihat sendiri keindahan flora dan fauna laut Tidung Kecil yang masih tersembunyi tertutupi hamparan air laut biru nan tenang.
Snorkeling atau selam dangkal adalah kegiatan yang sangat popular dilakukan oleh para wisatawan asing maupun lokal saat berkunjung ke Pulau Tidung. Snorkeling cukup menyenangkan, tak perlu kuwatir bagi Anda yang tak bisa berenang, Anda tetap bisa menikmati indahnya warna-warni terumbu karang dan ikan-ikan kecil berenang liar bermain dengan senang.
Persiapan snorkeling cukup sederhana dan mudah, ditempat penyewaan tersedia berbagai macam ukuran perlengkapan snorkeling mulai dari snorkel, fin (kaki katak), dan jaket pelampung. Penting sekali untuk memilih snorkel, fin dan jaket pelampung yang pas, sesuai dengan ukuran Anda. Snorkel peralatan selam berupa selang berbentuk huruf J dengan pelindung mulut di bagian ujung sebelah bawah. Alat ini berfungsi sebagai jalan masuk udara ketika bernafas dengan mulut tanpa harus mengangkat muka dari permukaan air. Penentu Anda sukses bernapas dalam air dan menikmati indahnya warna-warni ikan kecil yang cantik dan warna-warni terumbu karang akan membuat Anda takjub.









Catatan Penulis :
Demikianlah sedikit tulisan tentang perjalananku bersama team ekspedisi jelajah kepulauan seribu, dengan berbagai sensasi dan kepuasan berwisata yang tak pernah kurasakan sebelumnya,. Semua tulisan diatas betul2 kami alami dan tidak ada sedikitpun niat untuk memamerkan petualangan kami tersebut, tetapi kami hanya bisa memberikan suatu makna dari perjalanan tersebut. Bahwa ternyata kepulauan seribu memang patut jadi reperensi tempat wisata anda, yang mungkin terlalu penat dengan hiruk pikuk kehidupan di darat, Cobalah berkunjung ketempat yang sebagian warna yang kita lihat adalah warna BIRU, warna yang bisa menentramkan batin dan memberikan inpirasi untuk menjadikan hidup ini lebih bermakna dan penuh ke indahan
Yang terakhir ane ucapkan, terima kasih kepada teman2ku yang tergabung dalam team ekspedisi tersebut,. Pastikan suatu saat kita kembali kesana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar