Pagi itu ketika
mentari belum membuka matanya, kami sudah berada di dermaga pelabuhan Muara
angke, sembari duduk2 di warung2 kecil, kami menikmati secangkit kopi hangat
dan makanan kecil yang memang tidak begitu lengkap yang tersedia di warung.
Sesekali kulihat hembusan asap rokok yang kuhisap, terlihat begitu banyak
mengepul karna udara pagi itu memang sangat dingin. Hampir semua pandangan kami
tertuju pada bibir dermaga dan lautan yang luas. Salah satu dari anggota tim
kami mulai bersuara, “Mungkin kita terlalu dini berada disini, Coba liat belum
ada satu kapalpun yang merapat ke dermaga,.. padahal ane kan tadi lagi enak2nya
tidur dirumah,.. Tak ada satupun suara yang menjawab pembicaraannya, Semua
hanya sesekali saling menatap sambil menarik napas dalam.
Dari kejauhan
kudengar gemuruh suara beberapa kapal laut yang menghampiri dermaga,. Kita
semua berdiri dan mendekat ke tepi termaga. Tetapi setelah kami dekati ternyata
itu kapal2 nelayan yang telah selesai mencari ikan pada malam hari. Tak lama
kemudian datang lagi beberapa kapal2 penumpang yang salah satunya kapal
penumpang tujuan muara angke – Pulau Tidung. Kapal itulah yang kami nanti, dan
kami pun segera menaiki kapal tersebut, walau kami tau kapal tersebut masih
agak lama berada di dermaga, seraya menunggu penumpang.
Setelah kurang lebih 4 jam, terombang-ambing di atas
laut, beberapa temanku ada yang mengalami mabuk laut, karena memang saat itu
ombaknya cukup besar dan mungkin kondisi beberapa teman kurang Vit. Kuputuskan
untuk mencari pelampung dan kubagikan kebeberapa orang yang kebetulan duduk di
dek bagian atas dan posisinya dibelakang. Sempat ku dokumentasikan kondisi
dikapal saat itu,
Akhirnya kami
sampai di tujuan kami, inilah tempat tujuan kami. Pulau Tidung, Pulau yang termasuk di dalam gugusan kepulauan Seribu ini
sudah cukup terkenal akan keindahan pantai sekaligus isi lautnya. Terbagi atas
dua pulau, Tidung Besar dan Tidung Kecil, kedua pulau ini disambungkan dengan
sebuah jembatan penghubung diantaranya. Tidung Besar terbilang berpenduduk
sedang, fasilitas yang ada di pulau ini sudah cukup lengkap, antara lain,
kantor kelurahan, kantor polisi, puskesmas, sekolah, dermaga, masjid dan
lain–lain. Pulau ini berpenghuni sekitar 4.000 jiwa penduduk, sedangkan Tidung
Kecil terkenal masih jarang dihuni.
Betapa semua
rasa lelah dan pusing di kepala serasa sirna di hempas sejuknya angin pantai,
pikiranpun seperti amnesia terhadap semua masalah yang kami hadapin di kehidupan.
Pulau tidung telah membius kami sehingga lupa bahwa kami sempat mengeluh ketika
menunggu kapal, bahwa sebagian dari kami mengalami mabuk laut yang teramat
sangat. Kami tak segan2 berfose seperti ABG yang Narsis, kami bercanda seperti
pelawak yang ga Lucu,.. dan itu semua karna eksotisme pulau tidung yang Luar
biasa,.
Siang harinya
kami mencoba beraksi dengan penyewa perahu kecil menuju ketengah laut dan
pelemparkan umpan2 pancing ke dasar laut, dan hasilnya liat ajah :
Setelah sesampainya di tempat penginapan, sambutan air kelapa muda
menyegarkan rasa haus setelah memancing ikan. Seruputan air degan menyegarkan
dan menghilangkan rasa lelah setelah berada seharian di tengah laut.
Fasititas penginapan yang kami ambil cukup lengkap, kami
menyewa sebuah rumah dengan satu kamar tidur, dua tempat tidur double bed.
Rumah ini memiliki tiga ruangan, dengan fasilitas kulkas, televisi , kamar
mandi, serta air minum gratis.
Beragam harga penginapan di sini ditawarkan, losmen,
homestay, atau sewa rumah. Penginapan alternatif, yaitu tinggal bersama
penduduk setempat, jauh lebih murah dan Anda bisa berintereaksi langsung
merasakan kesederhanaan serta keramahan para penduduk Pulau Tidung. Begitu
banyak pilihan, tak usah bingung, dan Mulai dengan biaya yang murah meriah
hingga berfasilitas lengkap dan nyaman, kirasan harga penginapan pun beragam
mulai dari Rp 75-300 ribu permalam, Anda tinggal memilihnya.
Setelah cukup beristirahat, kami semua bersiap untuk melanjutkan petualang
menjelajah keindahan yang tersembunyi dibalik air laut yang tenang, lautan
Tidung. Kembali bersepeda santai menyisiri pemukiman penduduk menuju tempat
penyewaan peralatan snorkeling.
Sensasi Snorkeling
Kapal perahu kayu bermesin pun melaju kembali meluncur
menuju kepulauan Tidung kecil, tempat yang banyak dikunjungi para wisatawan
untuk bersnorkeling, terkenal karena spot yang sangat menarik.
Brrrr….Bluurrr…saya pun langsung menyeburkan diri ke laut tidung, dengan
peralatan snorkeling lengkap. Tak sabar melihat sendiri keindahan flora dan
fauna laut Tidung Kecil yang masih tersembunyi tertutupi hamparan air laut biru
nan tenang.
Snorkeling atau selam dangkal adalah kegiatan yang sangat popular dilakukan
oleh para wisatawan asing maupun lokal saat berkunjung ke Pulau Tidung.
Snorkeling cukup menyenangkan, tak perlu kuwatir bagi Anda yang tak bisa
berenang, Anda tetap bisa menikmati indahnya warna-warni terumbu karang dan
ikan-ikan kecil berenang liar bermain dengan senang.
Persiapan snorkeling cukup sederhana dan mudah, ditempat penyewaan tersedia
berbagai macam ukuran perlengkapan snorkeling mulai dari snorkel, fin (kaki
katak), dan jaket pelampung. Penting sekali untuk memilih snorkel, fin dan
jaket pelampung yang pas, sesuai dengan ukuran Anda. Snorkel peralatan selam
berupa selang berbentuk huruf J dengan pelindung mulut di bagian ujung
sebelah bawah. Alat ini berfungsi sebagai jalan masuk udara ketika bernafas dengan mulut
tanpa harus mengangkat muka dari permukaan air. Penentu Anda sukses bernapas
dalam air dan menikmati indahnya warna-warni ikan kecil yang cantik dan
warna-warni terumbu karang akan membuat Anda takjub.
Catatan Penulis
:
Demikianlah
sedikit tulisan tentang perjalananku bersama team ekspedisi jelajah kepulauan
seribu, dengan berbagai sensasi dan kepuasan berwisata yang tak pernah
kurasakan sebelumnya,. Semua tulisan diatas betul2 kami alami dan tidak ada
sedikitpun niat untuk memamerkan petualangan kami tersebut, tetapi kami hanya bisa
memberikan suatu makna dari perjalanan tersebut. Bahwa ternyata kepulauan
seribu memang patut jadi reperensi tempat wisata anda, yang mungkin terlalu
penat dengan hiruk pikuk kehidupan di darat, Cobalah berkunjung ketempat yang
sebagian warna yang kita lihat adalah warna BIRU, warna yang bisa menentramkan
batin dan memberikan inpirasi untuk menjadikan hidup ini lebih bermakna dan
penuh ke indahan
Yang terakhir
ane ucapkan, terima kasih kepada teman2ku yang tergabung dalam team ekspedisi
tersebut,. Pastikan suatu saat kita kembali kesana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar